Selasa, 11 Juni 2013

Krayan, Kecamatan dengan Jumlah Desa Terbanyak di Indonesia

Kec. Krayan

Krayan adalah sebuah kecamatan di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, Indonesia.
Kecamatan Krayan terletak di bagian barat Kabupaten Nunukan dan berbatasan dengan Serawak Malaysia. Kecamatan yang luasnya 1.837,54 km² ini terdiri dari 70 desa yang berpusat pemerintahan di Long Bawan, jumlah penduduknya 8.438 jiwa yang sebagian besarnya ialah penduduk asli pedalaman Kalimantan yaitu Suku Dayak Lundayeh.
Perjalanan untuk mencapai kecamatan ini dari Kecamatan Nunukan harus ditempuh melalui transportasi udara melalui penerbangan dari Bandara Nunukan ke bandara perintis Long Bawan.
Kecamatan Krayan merupakan penghasil beras terbesar di Kabupaten Nunukan, yaitu beras adan yang merupakan padi unggul organik, yang banyak dipasarkan ke Malaysia dan Brunei. Daerah ini juga memiliki komoditi unik yaitu garam gunung hasil dari pengolahan sumur air bergaram.
Sebagian wilayah kecamatan ini berupa Taman Nasional Kayan Mentarang yang kaya dengan keanekaragaman hayati. Keaslian alam ini yang berpadu dengan kearifan Suku Dayak dalam mengelola alam menjadikan daerah Krayan sering menjadi pusat penelitian sejumlah lembaga nirlaba internasional dan berpotensi besar menjadi daerah tujuan pariwisata.

Batas wilayah
Batas-batas wilayah kecamatan Krayan adalah sebagai berikut:
- Utara: Sabah, Malaysia
- Selatan: Kabupaten Malinau dan Kecamatan Krayan Selatan
- Barat: Sarawak, Malaysia
- Timur: Kabupaten Malinau

Kondisi dan Potensi Krayan
Kecamatan Krayan mempunyai luas wilayah sekitar 1.837,54 kilometer persegi dengan penduduk 2.077 kepala keluarga, terdiri dari 4.271 jiwa perempuan dan 3.685 jiwa laki-laki. Penduduk asli adalah Suku Dayak Lundayeh. Luas Lahan pertanian pangan 2.500 hektare antara lain ditanami Padi Adan yang terkenal di Kaltim dan konon merupakan beras makanan utama Sultan Hasanal Bolkiah dari Brunai Darussalam.
Seorang warga Krayan, Moris menyebutkan ada kurang lebih 60 macam padi di Kecamatan Krayan. Harga satu kaleng beras (berat 15 kg) sekitar Rp200 ribu. Produksi perhektare sekitar 3,5 ton gabah kering giling (GKG). Satu kepala keluarga (KK) mampu menghasilkan padi sampai 1,5 ton per tahun atau 750 hingga 1.000 kaleng beras setiap KK.
Krayan sangat subur karena cekungan dari bukit dan gunung menyebabkan unsur hara terkumpul karena proses leaching (etraksi padat cair). Sawah hijau terhampar pada 21 lokasi di 65 desa. Daerah ini sangat cocok ditanami Beras Adan yang merupakan beras yang sangat terkenal dan khas.
Beras ini berwarna putih dengan ukuran lebih kecil dari beras pada umumnya. Aromanya harum setelah dimasak. Rasanya pulen dan sedap meskipun dilahap tanpa lauk pauk dan sayuran. Ada tiga jenis Beras Adan yakni Adan Putih, Adan Hitam dan Adan Merah.
Menariknya, warga menanam padi tanpa pupuk kimia, hanya menggunakan pupuk kandang dari kotoran kerbau. Ada perpaduan penanaman padi dengan penggunaan kerbau dalam mengelola lahan pertanian. Panen padi dilakukan sekali setahun.
Pola tanamnya dimulai sejak dilakukan persiapan penebasan lahan sejak Maret hingga April. Lahan dibiarkan hingga Juni. Pada saat habis panen kerbau digembala di lahan sawah dan berakhir pada saat tanam. Pada saat itulah kerbau mengolah lahan sawah dengan menginjak-injak lahan sawah sampai akhirnya lahan tersebut siap ditanami.
Pada Juli hingga Agustus dimulai penanaman padi. Panen dilakukan antara Desember hingga Februari. Kira-kira demikianlah ungkapan perwakilan petani, Ersan yang ikut dalam pertemuan dengan di rumah Kepala Desa Kuala Belawit.

Kerbau Krayan
Selain Padi Adan yang sangat terkenal, Krayan juga memiliki potensi ternak kerbau yang juga disukai masyarakat Brunai. Kepala Adat Krayan, Yagung Bangau menceritakan bahwa ternak kerbau merupakan simbol prestise masyarakat Krayan.
Siapa yang memiliki kerbau banyak menunjukkan status sosial seseorang tinggi dan disegani. Dulu kalau seseorang ingin melaksanakan perkawinan, paling tidak harus memberikan jujuran 30 ekor kerbau.
Tetapi sekarang aturan adat ini sudah berubah dan jujuran untuk perkawinan hanya menyediakan tiga ekor kerbau. Pada 1999 populasi kerbau masih sekitar sembilan ribu ekor dan berdasarkan hasil pendataan ternak 2011 yang dilaksanakan BPS, populasi ternak kerbau di Kecamatan Krayan sekitar 2.987 ekor.
Berdasarkan informasi dari masyarakat, menjelang Hari Raya Idul Adha 2011, jumlah kerbau yang keluar dari Long Bawan ke Ba'Klalan, Malaysia dan sekitarnya berjumlah ratusan ekor. Perkembangan ternak kerbau memerlukan perhatian khusus, terutama saat birahi. Peternak sering tidak memperhatikan waktu birahi kerbau yang terjadi umumnya pada sore hari atau malam hari. Karena itu Kerbau betina dan pejantan harus digembalakan bersama sama agar betina yang birahi cepat dikawini pejantan agar cepat menghasilkan keturunan.
Perkembangan ternak kerbau di kawasan ini berjalan alami, sekaligus mematahkan teori yang menyatakan memelihara kerbau susah dan lambat berkembang. Bisa dikatakan satu ekor kerbau dalam satu tahun dapat menghasilkan anak dan tidak jauh berbeda dengan ternak Sapi Bali.
Melihat kebiasaan warga Krayan, kerbau bisa dikelompokkan dalam berbagai kebutuha, yakni sebagai mas kawin. Sekarang harus menyiapkan tiga ekor kerbau sebagai jujuran. Kemudian sebagai pengolah tanah pada lahan sawah yang menghasilkan Beras Adan dan sebagai hewan ternak yang dijual untuk biaya melanjutkan pendidikan.
Selanjutnya ternak kerbau juga berfungsi sebagai tabungan yang sewaktu-waktu bisa digunakan, misalnya ketika ada keluarga sakit dan memerlukan pembiayaan pengobatan.
Harga kerbau dewasa (umur 1,5 sampai 2 tahun ) berkisar 2.000 hingga 3.500 Ringgit Malaysia atau setara dengan Rp7 juta hingga Rp9 juta ( kurs 1 ringgit Rp3000) untuk betina dan Rp10 juta hingga Rp12 juta untuk pejantan.
Menanggulangi penurunan populasi kerbau di daerah itu, akan dilakukan langkah-langkah sebagai berikut, yakni memasukkan kerbau pejantan untuk mengurangi inbreeding (kawin keluarga) dari luar Long Bawan. Sehingga digalakkan intensifikasi kawin alam (Inka) dan gerakan massal inseminasi buatan dengan menggunakan straw kerbau unggul untuk memperbaiki kualitas kerbau di Krayan.
Selanjutnya menggalakkan pemanfaatan jerami sebagai pakan ternak yang selama ini tidak dimanfaatkan. Selain itu juga menggalakkan penanaman rumput pakan ternak dan penanaman legum pohon, misalnya gamal dan lainnya. Kemudian pembuatan kawasan penggembalaan ternak kerbau sehingga deteksi birahi kerbau dapat dilakukan cepat melalui kerbau-kerbau pejantan.

Apel dan Nanas
Potensi lain di Krayan adalah apel dan nanas. Sekitar 1997 ada program penanaman apel di wilayah Long Bawan. Bibit berasal dari Malang yang disebar kepada kelompok tani. Entah bagaimana bibit tersebut mungkin tidak semua ditanam petani dan sebagian bibit dijual ke wilayah tetangga Ba'Klalan.
Saat ini di Long Bawan sulit menemukan apel Malang, tetapi di Ba'Klalan apel bisa tumbuh subur dan memproduksi banyak buah tersebut. Mengapa bisa berproduksi dengan baik karena petani Ba'Klalan mendatangkan petani dari Malang dan membudidayakan layaknya di Malang sehingga Ba'Klalan saat ini terkenal sebagai kota penghasil apel.
Selain apel, Kecamatan Krayan juga terkenal dengan tanaman Nanas yang diproduksi dari beberapa desa, yakni Long Api, Long Umung, Kampung Baru dan lainnya. Harga Nenas di Long Bawan sekitar Rp3.000 sampai Rp4.000 perbuah, tetapi saat sampai di Nunukan harganya lebih mahal. Ongkos angkut barang dari Long Bawan sampai Nunukan Rp15.000 per kg. Sedangkan nanas yang harganya Rp4.000 per butir bila dibawa ke Nunukan maka harganya bisa mencapai Rp20.000 perbutir.
Potensi lainnya adalah tanaman hortikultura, berupa kubis dan kacang tanah. Tanaman ini tumbuh baik di Long Bawan. Komoditi sayuran tersebut banyak dijual di warung-warung pada pagi hari. Petani yang menanam masih sangat terbatas dan memerlukan pengalaman bercocok tanam. Kebanyakan petani yang menanam berasal dari Jawa dan Tana Toraja. Krayan, sesungguhnya memiliki potensi luar biasa. Kita tunggu saja, pada saatnya, Krayan akan berjaya.

Kecamatan dengan 70 Desa
Kecamatan yang luasnya 1.837,54 km² dan berpenduduknya 8.438 jiwa ini terdiri dari 70 desa yang berpusat pemerintahan di Long Bawan. Ini menjadi kecamatan dengan jumlah desa terbanyak se Indonesia, dimana idealnya sebuah kecamatan adalah terdiri dari 10-25 desa.
Jika dibuat rata-rata maka per desa luasnya adalah 26,25 km², sama dengan luas sebuah kecamatan di Jawa. Sedangkan rata-rata penduduk adalah 121 jiwa per desa, sungguh jumlah yang sangat minim, sama dengan 1 RT di Jawa. Dan kepadatan penduduknya adalah 4,5 jiwa per km².
Adapun nama-nama desa di Kecamatan Krayan adalah sebagai berikut:
1) Desa Ba Sikor (Kodepos : 77456)
2) Desa Berian Baru (Kodepos : 77456)
3) Desa Buduk Kinangan (Kodepos : 77456)
4) Desa Buduk Kubul (Kodepos : 77456)
5) Desa Buduk Tumu (Kodepos : 77456)
6) Desa Bungayan (Kodepos : 77456)
7) Desa Cinglat (Kodepos : 77456)
8) Desa Kampung Baru (Kodepos : 77456)
9) Desa Kuala Belawit (Kodepos : 77456)
10) Desa Lembada (Kodepos : 77456)
11) Desa Lembudud (Kodepos : 77456)
12) Desa Lepatar (Kodepos : 77456)
13) Desa Lian Turan (Kodepos : 77456)
14) Desa Liang Alig (Kodepos : 77456)
15) Desa Liang Bua (Kodepos : 77456)
16) Desa Liang Butan (Kodepos : 77456)
17) Desa Liang Tuer (Kodepos : 77456)
18) Desa Long Api (Kodepos : 77456)
19) Desa Long Bawan (Kodepos : 77456)
20) Desa Long Berayang (Kodepos : 77456)
21) Desa Long Bia Dung (Kodepos : 77456)
22) Desa Long Kabid (Kodepos : 77456)
23) Desa Long Katung (Kodepos : 77456)
24) Desa Long Mangan (Kodepos : 77456)
25) Desa Long Matung (Kodepos : 77456)
26) Desa Long Midang (Kodepos : 77456)
27) Desa Long Nawang (Kodepos : 77456)
28) Desa Long Nuat (Kodepos : 77456)
29) Desa Long Puak (Kodepos : 77456)
30) Desa Long Rupan (Kodepos : 77456)
31) Desa Long Sepayang (Kodepos : 77456)
32) Desa Long Tenem (Kodepos : 77456)
33) Desa Long Umung (Kodepos : 77456)
34) Desa Ma Libu (Kodepos : 77456)
35) Desa Pa Betung (Kodepos : 77456)
36) Desa Pa Butal (Kodepos : 77456)
37) Desa Pa Delung (Kodepos : 77456)
38) Desa Pa Inan (Kodepos : 77456)
39) Desa Pa Kebuan (Kodepos : 77456)
40) Desa Pa Kemut (Kodepos : 77456)
41) Desa Pa Kidang (Kodepos : 77456)
42) Desa Pa Lidung (Kodepos : 77456)
43) Desa Pa Lutut (Kodepos : 77456)
44) Desa Pa Malade (Kodepos : 77456)
45) Desa Pa Matung (Kodepos : 77456)
46) Desa Pa Mering (Kodepos : 77456)
47) Desa Pa Mulak (Kodepos : 77456)
48) Desa Pa Nado (Kodepos : 77456)
49) Desa Pa Padi (Kodepos : 77456)
50) Desa Pa Pala (Kodepos : 77456)
51) Desa Pa Pani (Kodepos : 77456)
52) Desa Pa Pawan (Kodepos : 77456)
53) Desa Pa Payak (Kodepos : 77456)
54) Desa Pa Pirit (Kodepos : 77456)
55) Desa Pa Putuk (Kodepos : 77456)
56) Desa Pa Raye (Kodepos : 77456)
57) Desa Pa Rupai (Kodepos : 77456)
58) Desa Pa Terutun (Kodepos : 77456)
59) Desa Pa Umung (Kodepos : 77456)
60) Desa Pa Urud (Kodepos : 77456)
61) Desa Parangeb (Kodepos : 77456)
62) Desa Pasire (Kodepos : 77456)
63) Desa Sembudud (Kodepos : 77456)
64) Desa Sinar Baru (Kodepos : 77456)
65) Desa Tang Paye (Kodepos : 77456)
66) Desa Tanjung Karya (Kodepos : 77456)
67) Desa Terang Baru (Kodepos : 77456)
68) Desa Wa Laya (Kodepos : 77456)
69) Desa Wa Yagung (Kodepos : 77456)
70) Desa Wa Yanud (Kodepos : 77456)
Categories:

7 komentar:

  1. Luar Bisa, Inilah salah satu kenapa saya bangga lahir dan dibesarkan dan menjadi asli orang krayan.

    BalasHapus
  2. Menarik. Terimakasih infonya. Semoga ada kesempatan menginjakan kaki di sana.

    BalasHapus
  3. sekedar cari info , makasih... karena kita ada kegiatan survey komunikasi untuk krayan, mewakili kominfo.

    BalasHapus
  4. Sekarang Krayan tak jadi kecamatan dengan desa terbanyak, karena sudah dimekarkan jadi Krayan Barat dan Timur, plus Krayan Tengah dari Krayan Selatan.

    BalasHapus